Pada tahun 2019 Insada diminta untuk mendesain dua “apartemen mikro” yang berlokasi di Tangerang, Indonesia. Kami cukup tertarik, karena ini adalah proyek yang termasuk unik, jika dibandingkan dengan hotel dan unit apartemen mewah besar yang biasa kami kerjakan di Insada. Jadi untuk proyek ini kami ingin coba membuktikan apakah mungkin seseorang bisa hidup dengan nyaman di sebuah unit apartemen yang yang kecil.
Unit pertama adalah sebuah studio apartemen dengan luas kotor sebesar 18 meter persegi. Ukuran dan dimensi unit ini didesain untuk mengakomodir kebutuhan profesional muda. Untuk konsep interior, kami menggunakan konsep Urban Modernist untuk memberikan tampilan yang muda dan profesional, sesuai dengan demografi di kota tangerang. Warna didominasi dengan nuansa abu-abu dan aksen linear hitam halus pada bagian tepi dan sudut.
Saat memasuki ruangan unit Studio ini, kita akan langsung berada di area dapur dimana tantangan desain langsung dimulai. Untuk menunjukan unit ini layak tinggal, Insada memastikan agar tidak ada satu meter persegi-pun yang terbuang, dan tentu saja setiap detil perlu dipikirkan. Jadi di dalam area dapur ini, terdapat dapur, rak bumbu, dan juga rak sepatu. Memasuki pintu, di sebelah kiri terdapat sebuah dapur yang berfungsi secara penuh dengan hanya lebar 1,6 meter. Dapur ini dilengkapi dengan kompor induksi 2 tungku, 1 wastafel, 1 kulkas, serta mesin cuci kecil yang diposisikan di dalam lemari di atas kulkas. Untuk lebih melengkapi fungsi dapur, terdapat sebuah talenan yang dapat ditarik jika diperlukan, dan rak bumbu yang tersembunyi berlokasi di dinding seberang kitchen set tersebut. Untuk material dapur, digunakan cat lacquer berwarna putih untuk finishing body, solid surface putih untuk counter top, dan accent back painted glass berwarna abu-abu tua sebagai backsplash. Sedangkan untuk material lantai, menggunakan bahan homogenous tile agar area dapur mudah untuk dibersihkan. Pintu dari rak bumbu dan juga rak sepatu ditutup dengan wallpaper agar efek concealed tercapai.
Bergerak dari area dapur ke area tidur, penghuni akan melewati lemari pakaian dengan lebar 1,4 meter. Pintu bermaterial kaca kami gunakan untuk lemari pakaian agar materialitas furniture built in terasa ringan.
Berposisi di sebelah dapur adalah kamar mandi, yang dapat diakses dari ruang tidur utama. Untuk partisi antara ruang tidur dan kamar mandi, kami memilih menggunakan pintu geser yang dibuat menggunakan variasi kaca bening dan kaca bertekstur yang diapit oleh bingkai hitam. Ini dikarenakan oleh beberapa alasan; yaitu untuk menghemat ruang, untuk membuat partisi ini tampak ringan, untuk memaksimalkan persepsi ruang dari 1 sisi ke lainnya, dan yang terakhir untuk mendapatkan privasi di dalam kamar mandi. Meskipun ruang kamar mandi terbatas, kami berhasil mendapatkan dimensi yang cukup untuk semua kebutuhan kamar mandi. Lebar ruang untuk toilet didapatkan di minimal 800 milimeter. Area shower, lengkap dengan pintu kaca berdimensi bersih 900 x 950 milimeter. Dimensi ini sangat cukup untuk orang dewasa. Untuk mendapatkan ruang lebih, kami menggunakan semi-mounted wastafel yang dipasangkan dengan vanity counter terbuat dari marmer. Untuk memastikan ruangan tampak lebih besar, separuh dinding di sisi wastafel kamar mandi dilapisi dengan kaca abu-abu, dan juga dihiasi cermin bulat yang dilengkapi dengan LED yang diposisikan on center dengan wastafel. Kran wastafel kami juga ditempatkan tidak di tengah sebagai strategi penghematan ruang di dalam kamar mandi. Untuk lantai dan tembok, kembali menggunakan material homogenous tile dengan urat lurus agar sesuai dengan gaya studio, Urban Modernist.
Dalam ruang tidur utama, terdapat ranjang berukuran queen di tengah, serta meja kecil di kedua sisi tempat tidur tersebut. Kami memilih untuk tidak menggunakan tempat tidur yang disembunyikan di dinding untuk unit mikro ini, untuk menyampaikan dengan jelas kepada potensial penghuni bahwa ruang ini cukup luas sebagai tempat tinggal layak, walaupun mempunyai square meter yang kecil. Di dinding seberang tempat tidur adalah dinding aksen, membentang 2,9 meter; dimana kami mendesain dinding tersebut agar kaya dengan fitur-fitur seperti TV yang dipasang di dinding, meja makan yang dapat ditarik ke atas jika diperlukan, meja rias, dan juga meja untuk setrika. Pemilihan furnitur di ruang ini adalah furnitur custom yang dirancang untuk menjadi dan bertampak ringan. Tujuannya adalah agar pandangan penghuni kepada bidang lantai tidak terganggu sebisa mungkin, memaksimalkan kesan luas. Oleh karena itu, tempat tidur pun diangkat dari lantai dengan ekspresi kaki ringan terbuat dari metal berwarna hitam yang elegan, bukan dengan dipan tempat tidur yang biasa digunakan. Meja samping tempat tidur juga sama, berdiri dengan ekspresi kaki yang mirip dengan tempat tidur, serta menempel ke sisi dining. Lampu meja digantung ke langit langit agar meja samping tempat tidur bebas digunakan. Lampu baca dipasang di headboard yang memiliki profil tipis. Sementara, ada dua kursi dan meja di dalam ruang ini yang juga dibuat agar memiliki tampilan ramping, tipis; dimaksudkan agar mudah dipindahkan, menyesuaikan dengan kebutuhan penghuni pada saat itu juga, baik itu membaca, makan, atau kebutuhan lainnya.
Dalam hal materialitas, ada transisi material lantai dari homogeneous tile ke lantai parket kayu di area tidur. Ini untuk memperkenalkan permukaan yang lebih lembut, tekstur yang lebih hangat, secara keseluruhan lebih nyaman meskipun ruangnya yang kecil. Di dinding, finishing wallpaper abu abu dan juga menambahkan tekstur kayu pada dinding aksen; dengan tujuan serupa dengan lantai. Sentuhan akhir pada studio ini diberikan dalam bentuk karya seni terpajang di dinding dan juga karpet; untuk menghembuskan nafas kehidupan ke dalam ruangan.
Unit kedua yang kami rancang adalah unit apartemen one bedroom dengan luas sekitar 22,5 meter persegi, gross. Dengan perbedaan hanya 4 meter persegi dibandingkan dengan unit studio, unit ini memiliki tantangan tambahan, yaitu untuk menambah fungsi ruang tamu.
Untuk membedakan unit ini dari yang pertama, kami menerapkan konsep yang berbeda, skema warna yang berbeda, yaitu, Timeless. Yang diambil dari jantung budaya kontemporer dan mencakup perkembangan desain di abad ke-20, dimodifikasi agar relevan untuk perkembangan style di hari ini. Perabotan yang dipilih menampilkan siluet lembut yang dipadukan dengan warna-warna alami dan berani. Kami juga menggunakan kain-kain yang bertekstur sehingga terasa lebih tahan lama, mewah, dan segar. Skema warna yang kami terapkan juga menimbulkan kesan dewasa, dengan nuansa kayu berwarna hangat digunakan untuk membingkai bingkai tampilan di dalam unit. Sebagai unsur penghubung aesthetic kepada unit sebelumnya, kami juga menerapkan garis aksen hitam di beberapa area di unit.
Kurang lebih sama dengan unit studio, ketika memasuki pintu depan unit, kita akan berada di ruang dapur. Di area ini, kami berhasil mengintegrasikan dapur yang lengkap dengan kulkas, rak bumbu, rak sepatu, dan mesin cuci, semuanya dalam satu sisi dinding selebar 2,2 meter. Ini membebaskan sisi lain koridor tersebut untuk pintu ke kamar mandi. Partisi & pintu kaca digunakan untuk memisahkan koridor dapur dan kamar mandi. Kamar mandi one-bedroom ini juga sangat kompak, design strategy seperti meja rias semi-recessed, faucet berposisi off center, dinding yang dipasang cermin besar, semua diterapkan untuk memastikan ruang ini tampak lebih besar. Yang pasti, dimensi standar minimal yang dibahas sebelumnya juga tercapai di kamar mandi ini. Baik area dapur maupun kamar mandi menggunakan homogenous tile sebagai material lantai, dipilih karena budget dan kemudahan perawatannya.
Bergerak ke dalam unit dari koridor dapur, adalah ruang tamu dan area kamar tidur, dipisahkan secara visual oleh partisi dekoratif dengan pola geometris vertikal. Meskipun unit berukuran kecil, kami bersikeras untuk menggunakan penataan furniture ruang tamu yang tepat, lengkap dengan 2-seater sofa, coffee table, dan lounge chair. Dan di posisi ruang tidur adalah ranjang berukuran queen. Di seberang posisi sofa ruang tamu adalah dinding aksen, membentang dari ruang tamu ke kamar tidur. Serupa dengan dinding aksen di unit studio, dinding aksen ini juga dikemas dengan fitur. Untuk mencapai fleksibilitas dalam hiburan & media, kami memasang dinding yang dapat bergeser, dengan TV terpasang di atasnya yang dapat bergerak dari ruang tamu ke kamar tidur sehingga orang dapat menikmati di kedua posisi tersebut. Di balik dinding geser TV di ruang tamu, terdapat meja kerja selebar 1,8 m, meja makan tersembunyi yang dapat tarik ke atas jika digunakan, cermin rias yang tersembunyi, dan juga meja setrika. Sedangkan aksen dinding di sisi kamar tidur dilengkapi dengan lemari pakaian selebar 1,5 meter.
Temukan lebih lanjut tentang detail proyek ini di saluran Youtube kami:
Comments